Wasekum HIPMI Kaltim Raih Penghargaan Tokoh Masyarakat Berprestasi Pada HUT Kaltim ke -68

Khrisna Galih Putra Mahendra CEO PT Keony Gitta Maximus (Onix Radio 88,7 FM Balikpapan Sekaligus Wasekum Hipmi Kaltim.

Samarinda- Krishna Galih Mahendra Putra Wasekum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalimantan Timur (HIPMI Kaltim ) sukses mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Povinsi (Pemprov) Kaltim dalam agenda HUT Kaltim ke -68 yang dilaksanakan di Gedung Utama B, Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Rabu (8/1/25).

Dalam agenda tersebut Khrisna Galih Mahendra Putra menyabet penghargaan sebagai tokoh masyarakat berprestasi pada bidang penyiaran atas konsistensinya dalam penyiaran pemberitaan perkembangan Pemprov kaltim dan UMKM masyarakat kaltim. Adapun prosesi penyerahan penghargaan secara langsung diserahkan oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.

Mendapatkan penghargaan tersebut. Galih yang juga merupakan CEO PT Keony Gitta Maximus (Onix Radio 88,7 FM Balikpapan) manyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap pemprov kaltim.Menurutnya, pihak pemprov telah memperhatikan semua pergerakan dari masyarakat terutama yang telah memberikan banyak manfaat.

“Kesannya luar biasa, intinya kami sudah banyak bergerak dan mungkin di mata pemerintah kami sudah bisa memberikan manfaat serta inspirasi,” ungkap Galih saat diwawancarai, Rabu pagi (8/1/25).

Galih pun berujar sepak terjangnya dalam dunia penyiaran tak semata-mata menargetkan untuk mendapatkan apresiasi berupa penghargaan.Namun menurutnya, terkadang penghargaan merupakan indikator dari suatu hasil yang telah dikerjakan.

“Kita memang perlu untuk menemukan indikator-indikator lain supaya kita lebih maju, yang terpenting adalah lakukan saja sesuai dengan fashion tapi memberikan manfaat bagi orang banyak,” ujarnya.

Dirinya juga berharap industri penyiaran di kaltim bisa berkembang kearah yang lebih positif dalam melahirkan berbagai program-program mengedukasi khususnya bagi generasi muda. berbagai gerakan dan tindakan nyata juga diharapkannya terus dilakukan guna memajukan industri penyiaran.

“Percuma jika ada ide tapi tidak ada eksekusi pada dasarnya seperti itu, yang terpenting adalah yakin dan tentunya dunia penyiaran ini tak akan pernah mati karena semua orang pasti masih butuh radio,” bebernya.

Salain itu, ia pun berharap kolaborasi antara pelaku industri penyiaran dan pemerintah daerah terus terjalin. Dimana galih mengatakan, walaupun industri penyiaran merupakan media yang konvensional, namun berita-beritanya masih banyak dipercaya orang dan beritanya dilindungi maupun diatur dalam undang-undang  serta diatur oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).

“Harapannya ini menjadi perhatian pemerintah daerah agar dapat merangkul teman-teman pelaku pada industri penyiaran khususnya radio,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *