Hujan Deras Picu Longsor di Samarinda, Maswedi Dorong Antisipasi

Samarinda – Hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak akhir pekan lalu menyebabkan longsor di sejumlah titik rawan. Salah satu insiden terjadi di Gang Bina Baru, Jalan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Sementara itu, longsor parah juga terjadi di Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, yang menimbun satu rumah warga dan menyebabkan tiga orang penghuni dinyatakan tertimbun material longsor.

Tim gabungan dari Badan Penganggulanaan Bendacana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), serta relawan dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi secara intensif dengan bantuan alat berat.

Menanggapi peristiwa ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi, menyampaikan keprihatinannya atas rentetan bencana yang terjadi secara bersamaan di dua lokasi berbeda. Ia menilai bahwa kawasan rawan longsor harus menjadi perhatian serius dalam perencanaan pembangunan kota ke depan.

“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap titik-titik yang berpotensi longsor. Perlu ada langkah-langkah preventif, mulai dari sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan di wilayah rawan banjir dan longsor, hingga larangan mendirikan pemukiman di zona-zona berbahaya tersebut,” ujar Maswedi, Selasa (13/5).

Selain itu, ia juga menyampaikan duka cita kepada keluarga korban terdampak longsor dan mendesak pemerintah kota agar memperkuat sistem peringatan dini bencana.

“Pemerintah harus segera menyiapkan langkah antisipatif jika terjadi longsor susulan. Tindakan cepat sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak menjadi korban,” tegasnya.

Maswedi juga menyebut laporan dari BPBD tentang sejumlah titik rawan longsor harus mendapat perhatian khusus. Ia menambahkan bahwa edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat juga menjadi kunci penting.

“Ketika hujan deras berlangsung cukup lama, masyarakat harus waspada dan mengantisipasi” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *