Menakar Laju Ekonomi dan Krisis Ekologis di Samarinda: Arif Kurniawan Serukan Pembangunan Berkelanjutan

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, H. Arif Kurniawan

Samarinda — TVRI Kalimantan Timur menggelar Dialog Publika bertajuk “Menakar Krisis Ekonomi di Balik Laju Pembangunan Kota Samarinda”pada senin (19/5). Acara ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, H. Arif Kurniawan, yang menyampaikan pandangan kritisnya mengenai kemajuan pembangunan dan tantangan lingkungan yang mengiringinya.

Dalam wawancara lanjutan, Arif menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kota menunjukkan capaian yang membanggakan. Menurutnya, laju ekonomi Samarinda kini telah mencapai 8,64 persen, jauh melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 5,05 persen.

“Pembangunan Kota Samarinda yang kami lakukan telah menunjukkan hasil yang signifikan dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi kita yang mencapai 8,64 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05 persen,” ungkap Arif.

Tak hanya terlihat dari data statistik, menurut Arif, kemajuan juga tampak nyata melalui berbagai pembangunan fisik yang berdampak langsung pada kenyamanan warga. Ia menyoroti sejumlah fasilitas publik yang telah diperbaiki maupun dibangun, seperti GOR Segiri, Teras Samarinda, Pasar Pagi, hingga penataan jalan dan taman kota.

“Pertumbuhan yang terjadi memang luar biasa. Secara fisik, teman-teman bisa melihat perubahan yang nyata dibandingkan era sebelumnya seperti pembangunan GOR Segiri, Teras Samarinda, Pasar Pagi, serta penataan jalan-jalan dan taman kota. Semua itu mulai ditata dengan baik. Masyarakat pun merasa senang, dan kami tentu mendukung hal itu. Namun, di balik semua itu, kita juga perlu mengingat bahwa Samarinda sudah berusia ratusan tahun,” jelasnya.

Meski demikian, Arif mengingatkan bahwa geliat pembangunan yang masif perlu diimbangi dengan perhatian serius terhadap aspek lingkungan. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekologis agar pertumbuhan ekonomi tidak justru melahirkan krisis baru.

“Ini merupakan persoalan yang harus kita tangani bersama. Pada dasarnya, kita patut mengapresiasi Pemkot karena pembangunan yang dilakukan sangat luar biasa. Namun, aspek ekologis juga harus tetap menjadi perhatian. Jangan sampai pembangunan yang pesat justru memicu krisis lingkungan atau bahkan menimbulkan korban. Intinya, pertumbuhan ekonomi yang baik seharusnya tidak diiringi dengan penurunan kualitas lingkungan,” ujar Arif.

Ia juga mengakui masih adanya tantangan besar yang berkaitan dengan lingkungan, termasuk pengupasan lahan dan aktivitas tambang ilegal yang merusak tata ruang dan ekosistem kota.

“Kita akui ada kerusakan lingkungan, seperti pengupasan lahan dan tambang ilegal. Masalah ekologis ini tak bisa ditangani Pemkot saja, harus diselesaikan bersama secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir. Pembangunan ke depan harus berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan demi masa depan anak cucu kita,” pungkasnya.

Acara Dialog Publika yang digagas TVRI Kaltim ini menjadi forum penting untuk mengevaluasi arah pembangunan Kota Samarinda. Dengan mendorong keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, diharapkan kota ini tak hanya menjadi pusat pertumbuhan baru di Kalimantan Timur, tetapi juga menjadi contoh kota yang maju dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *