Agusriansyah Ridwan Apresiasi Program Religi Gratis untuk Marbot dan Penjaga Ibadah Non-Muslim

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan. (Foto : Ist)


SAMARINDA – Di balik sunyi dan rutinitas harian merawat tempat ibadah, para marbot dan penjaga rumah ibadah di Kalimantan Timur (Kaltim) akhirnya mendapat perhatian istimewa.

Pemerintah Pemprov Kaltim melalui program Gratispol, tahun ini memberikan hadiah tak ternilai, yakni perjalanan religi ke tempat suci, termasuk umrah ke Mekah.

Program ini tak hanya menyasar marbot masjid, tetapi juga penjaga rumah ibadah non-Muslim, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka yang kerap luput dari sorotan.

Dukungan terhadap program ini pun datang dari berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan.

“Saya rasa ini program yang luar biasa. Ini bentuk penghargaan nyata bagi mereka yang tetap istiqomah menjaga nilai-nilai spiritual di masyarakat,” ujar Agusriansyah.

Gratispol sendiri merupakan inisiatif besar dari Pemprov Kaltim yang menaungi enam layanan utama, mulai dari pendidikan gratis, layanan kesehatan tanpa biaya, hingga perjalanan religi lintas agama.
Untuk tahun ini, sebanyak 691 marbot dan 189 penjaga rumah ibadah non-Muslim akan diberangkatkan ke berbagai tempat suci seperti Mekah, Vatikan, Yerusalem, Borobudur, Bangkok, Tirtayasa, hingga Qufu.

“Program ini bukan hanya soal perjalanan, tapi soal pengakuan. Ini memperkuat pesan bahwa setiap bentuk pengabdian, sekecil apa pun, sangat berarti,” tambah Agusriansyah.

Dengan masa pelaksanaan hingga tahun 2030, program ini ditargetkan menyentuh lebih dari 4.000 penerima manfaat. Proses seleksi dilakukan ketat, berdasarkan minimal lima tahun masa pengabdian serta rekomendasi dari tokoh agama masing-masing.

Agusriansyah berharap program ini terus dikembangkan agar bisa menjangkau lebih banyak penjaga rumah ibadah di pelosok Kaltim. “Mereka ini pahlawan sunyi. Sudah saatnya mereka mendapat ruang dalam kebijakan publik,” ujarnya.

Dengan komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan legislatif, program Gratispol menjadi cerminan bahwa pembangunan spiritual dan penghormatan terhadap keberagaman bisa berjalan seiring. Sebuah pesan kuat dari Bumi Etam bahwa pengabdian meski senyap tak pernah sia-sia. (GK/ADV/DPRDKALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *