Dispar Kaltim Dorong Wisata Edukasi Melalui KWPLH Beruang Madu Balikpapan

Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, Balikpapan

Samarinda: Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, yang terletak di Kilometer 23 Kota Balikpapan, menjadi salah satu destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan edukasi lingkungan. Fasilitas ini menjadi tempat penangkaran dan konservasi beruang madu, satwa langka yang menjadi ikon kota Balikpapan.

Di KWPLH, pengunjung dapat melihat langsung enam ekor beruang madu yang sebagian besar merupakan hasil sitaan, yang dipulihkan dalam fasilitas konservasi ini.

Selain di KWPLH, beruang madu juga dapat ditemukan di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) dan Borneo Orangutan Survival (BOS). Namun, yang membedakan KWPLH adalah perannya yang tidak hanya sebagai tempat penangkaran, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan rehabilitasi satwa.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Baihaqi Restiawan, menyebutkan bahwa KWPLH Beruang Madu merupakan destinasi yang memberikan edukasi tentang konservasi, selain menjadi tempat wisata.

“Kami berharap setiap pengunjung, terutama anak-anak sekolah dan perguruan tinggi, bisa mendapatkan pelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup,” kata Baihaqi.
Konservasi dan Edukasi Lingkungan
Yana, perwakilan dari yayasan yang mengelola KWPLH, menjelaskan bahwa tujuan utama fasilitas ini adalah untuk rehabilitasi satwa yang terluka atau trauma.

“Kami bukan penangkaran, melainkan tempat konservasi. Beruang-beruang yang ada di sini adalah titipan untuk merawat mereka yang mengalami cacat atau trauma,” ujarnya.

Selain beruang madu, KWPLH juga memfokuskan pada penyelamatan kucing dan anjing terlantar. Yana menambahkan bahwa di tempat ini, masyarakat dapat mempelajari cara merawat hewan peliharaan dengan baik.

Selain itu, taman yang dibangun di kawasan KWPLH juga dilengkapi dengan fasilitas untuk kegiatan luar ruangan, yang membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk keluarga atau komunitas yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk kota.

Peningkatan Pengunjung dan Kontribusi Masyarakat
Seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung KWPLH terus meningkat. Kebanyakan pengunjung adalah anak-anak sekolah, komunitas, dan keluarga yang ingin menikmati suasana alam sambil belajar tentang konservasi.

Sejak dibangun, pembangunan KWPLH banyak didanai melalui donasi, sementara biaya operasional sehari-hari ditanggung oleh Pemerintah Kota Balikpapan. KWPLH Beruang Madu juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Dengan 41 pegawai yang sebagian besar berasal dari warga lokal, tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat,” tambahnya.

Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Dengan edukasi yang disampaikan kepada pengunjungnya, terutama anak-anak, KWPLH Beruang Madu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan hidup.

Dalam jangka panjang, diharapkan wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga membawa pulang pesan penting tentang konservasi dan pelestarian satwa langka, terutama beruang madu yang menjadi simbol keberagaman hayati Kalimantan Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *