Dukung Sekolah Terpadu di Samarinda, Anggota Dewan Beri Catatan

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi (Ist)

Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda terus menggenjot persiapan operasional Sekolah Terpadu unggulan yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang.

Sekolah terpadu hasil menyulap bangunan SMPN 16 Samarinda itu, akan mengusung konsep bilingual dan dilengkapi fasilitas berstandar internasional, yang dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Ibu Kota Kalimantan Timur.

Berlokasi di kawasan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, pendirian sekolah ini turut mencuri perhatian kalangan legislatif. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menyatakan dukungannya atas inisiatif tersebut, namun juga memberikan sejumlah catatan penting.

“Upaya meningkatkan kualitas pendidikan harus dirasakan oleh semua wilayah. Kalaupun belum bisa menyeluruh, perlu dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, keberadaan sekolah unggulan ini harus dipandang sebagai langkah awal untuk membentuk sistem pendidikan yang lebih baik secara menyeluruh, bukan sebagai tujuan akhir.

“Ini bisa menjadi titik awal untuk membentuk wajah pendidikan yang ideal dan layak menjadi acuan,” ungkap Ismail.

Sekolah yang akan dibangun tersebut dirancang dengan pendekatan modern, mulai dari sistem pembelajaran dua bahasa, pemanfaatan teknologi digital, hingga penyediaan transportasi khusus bagi siswa.

Meski mengapresiasi langkah Pemerintah Kota, Ismail juga menekankan pentingnya menjaga agar sekolah-sekolah lain tidak tertinggal akibat fokus berlebihan pada satu titik.

“Peningkatan kualitas pendidikan tak boleh hanya terpusat pada satu sekolah saja,” tegasnya.

Ia juga menyoroti aspek transparansi dalam proses seleksi penerimaan siswa. Menurutnya, pengawasan ketat perlu dilakukan oleh pemerintah bersama DPRD agar tujuan dari pembangunan sekolah ini tetap berada di jalur yang benar.

“Proses seleksi harus benar-benar objektif. Pemerintah bersama DPRD perlu memperkuat pengawasan agar tujuan dari sekolah ini tidak melenceng,” jelasnya.

Ismail berharap, ke depannya perhatian serupa juga diberikan kepada sekolah-sekolah di berbagai kecamatan lain di Samarinda, baik dari segi fasilitas maupun peningkatan kualitas tenaga pendidik.

“Ke depan, kualitas pendidikan seperti ini harus bisa ke sekolah-sekolah lain di Samarinda,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *