KUTAI TIMUR — Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Keolahragaan DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto, kembali menyoroti pentingnya memperluas jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah sebagai upaya menjawab kebutuhan nyata akan tenaga kerja terampil.
Menurut Pandi, pembangunan SMK perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kesesuaian kurikulum terhadap peluang kerja lokal. “Penambahan jumlah SMK saja tidak cukup. Harus didukung dengan kesiapan siswa, baik dari segi kompetensi maupun mental, serta relevansi jurusan dengan sektor industri di daerah,” tegasnya.
Ia menyebut sektor-sektor strategis seperti pertanian, pariwisata, dan industri ringan sebagai peluang utama yang dapat digarap melalui lulusan SMK. Dengan penyesuaian kurikulum dan pendekatan praktik yang kuat, lulusan diharapkan siap langsung terjun ke dunia kerja tanpa harus melalui pelatihan ulang yang panjang.
Pandi juga mengajak kolaborasi semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa hingga pihak swasta, untuk merancang pelatihan kerja dan program magang yang tepat sasaran. “Kolaborasi semacam ini akan membuka akses dan peluang kerja yang lebih besar bagi generasi muda setempat, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi lokal,” tandasnya.
Langkah ini dinilai sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan di Kutai Timur, di mana pendidikan kejuruan menjadi jembatan utama antara dunia pendidikan dan dunia usaha.