Kapurtulis.id – Mahakam Ulu | Bupati Mahakam Ulu (Mahakam Ulu), Bonifasius Belawan Geh mengungkapkan banyak hal mengenai kebutuhan yang diperlukan masyarakat.
Mahakam Ulu merupakan kabupaten yang terletak di bagian paling barat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Seperti kebanyakan daerah terujung lainnya, Mahakam Ulu masih memiliki berbagai keterbatasan, baik dari segi infrastruktur dan komunikasi di tengah potensi daerah yang luar biasa, terutama dalam menunjang pembangunan IKN Nusantara.
Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh paham sekali dengan kebutuhan dasar masyarakatnya saat ini, yakni persoalan infrastruktur, transportasi, hingga telekomunikasi.
Namun Pemkab Mahakam Ulu tak bisa dibiarkan sendirian untuk mewujudkan hal itu.
āInfrastruktur ini investasinya cukup besar. Tidak bisa kami kerjakan sendiri. Butuh perhatian, butuh kehadiran negara di sini,ā kata Bonifasius Belawan Geh dalam wawancara eksklusif VIP Room Tribun Kaltim di Kantor Bupati Mahakam Ulu, pada 15 Agustus lalu.
Sebagai daerah yang letak geografisnya paling barat di Kalimantan Timur, letak Mahakam Ulu lumayan jauh dari Ibukota dan butuh infrastruktur dan sarana moda transportasi yang repsentatif.
Tentunya sebagai daerah baru, kebutuhan utama yang dipastikan dan yang kita kembangkan yaitu akses transportasi, jalan,
jembatan untuk angkutan orang dan barang.
Infrastruktur ini investasinya cukup besar.
Tidak bisa kami kerjakan sendiri.
Butuh perhatian, butuh kehadiran negara di sini.
Untuk membangun Mahakam Ulu ini agar lebih cepat mengurai keterisolasian, menjaga ketersedian barang, memenuhi kebutuhan masyarakat, kemudian terkait harga dan infalasi dan sebagainya.
Apa saja potensi yang ada di Mahakam Ulu?
Kalau ditanya apa potensi yang ada di Mahulu, sangat banyak, Mahakam Ulu memiliki beragam potensi baik itu bidang sumber daya alam dan mineral.
Sumber daya alam apa yang menjadi keunggulan Mahakam Ulu?
Untuk sumber daya alam yang terkandung dalam tanah, meskipun kita belum memiliki data yang spesifik dan valid, tapi fakta di lapangan itu tanda-tanda keberadaan aset mineral itu sangat banyak sekali.
Potensi sumber daya alam di Mahakam Ulu sangatlah luar biasa.
Jika itu dijadikan sebagai penguatan pangan dan pertanian itu sangat cukup.
Bagaimana dengan sektor mineral?
Ada emas.
Dan berdasarkan hasil survei dari BATAN atau sekarang lebih di kenal dengan ‘BRIN’ Mahakam Ulu memiliki cadangan uranium yang cukup banyak.
Ada yang menarik, Pak Bupati punya inisiatif menjaga ketahanan pangan. Dan ada program menarik
yaitu pembukaan lahan, bagaimana ceritanya?
Kebutuhan pangan itu sangat prinsip.
Untuk pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan melanjutkan kehidupan.
Bahan pokok seperti beras sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Kita lihat peluang itu ada di sini dengan melihat ketersediaan sumber data alamnya.
Kemudian sumber daya manusianya juga menunjang.
Karena masyarakat Mahakam Ulu 80 persen itu adalah petani.
Mereka bertani dari generasi ke generasi. Kalau secara tradisional mereka sangat paham.
Kemudian kita berpikir bagaimana meningkatkan produksi. Dengan pembukaan lahan, kemudian penguatan teknologi dan pembekalan sistem informasi atau pertanian modern.
Itulah yang sekarang kita kerjakan.
Tapi tak semua warga Mahakam Ulu adalah petani. Ada pedagang dan lainnya yang tidak sempat membuka lahan.
Nah itu kita delegasikan ke kampung. Kami memiliki beberapa program.
Pertama kami mewajibkan setiap kampung membuka lahan kering untuk padi ladang seluas 10 hektare setiap desa.
Kedua, bagi masyarakat (pribadi) yang membuka ladang di atas 1 hektare, akan mendapatkan bantuan biaya tanam sebesar Rp 2 juta.
Ketiga, pemerintah juga melakukan pendampingan untuk para petani.
Untuk mengelolah lahannya secara moderen dengan sentuhan teknologi.
Sehingga hasil dan target yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
Sebelumnya masyarakat Mahakam Ulu membuka lahan untuk dijadikan ladang dan dilakukan secara berpindah- pindah.
Bagaimana meyakinkan masyarakat untuk tidak membuka ladang secara berpindah?
Kita mencari tahu, kenapa warga berladang berpindah- pindah.
Ternyata mereka itu mencari kesuburan.
Karena lahan dikelola berkali-kali menurun produktivitasnya.
Setelah melihat hal itu, kami melakukan pendekatan kepada warga, untuk tidak berpindah-pindah.
Dan menyarankan untuk mengelola tanahnya dengan sentuhan teknologi yang membuat lahan itu tetap subur.
Itulah yang kami dampingi.
Bagaimana cara mengelola tanaman dengan pupuk, pupuk apa yang cocok dan murah.
Porgram ini disebut pertanian lahan menetap.
Ada berapa lahan baru yang dibuka dengan program ini?
Saya belum punya data valid.
Tapi kalau kita kalkuasikan 10 hektare kali 50 kampung itu 500an hektare sebenarnya yang harus dibuka.
Di tambah lagi dengan petani mandiri itu ada sekitar empat ribuan orang pertahun.
Jika masing-masing petani memiliki lahan 1 Ha. Itu total lahan pertanian 4.500 Ha.
Tinggal bagaimana lagi pendampingan dari Pemkab untuk meningkatkan produksi.
Lalu untuk hasil pertanian di Mahakam Ulu saat ini bagaimana?
Kita lihat dari hasil program itu, hasil pertanian setiap tahun jadi meningkat.
Jika di tahun kemarin untuk program lahan 10 ha perkampung yang hanya daparnya 27 ton saja.
Tahun ini naik menjadi 42 ton.
Memang hasil itu tidak maksinal mengingat luas lahan yang dibuka perkampung.
Sebab berbagai macam kendala di lapangan.
Contoh di buka 10 Ha yang ditanam hanya 2 ha.
Karena cuaca.
Jadi di tahun ini untuk mengatasi itu kita akan memberikan bantuan mesin tanam.
Dengan menyiapkan excavator mini setiap kampung.
Itu gunanya untuk membantu mengatasi masalah terkendala cuaca sehingga lahan itu tidak bisa optimal dikelola. (*)
Artikel ini dikutip dari TribunKaltim.co