Proyek Drainase di Sempaja Utara Picu Kemacetan, Maswedi Imbau Hindari Daerah Pembangunan

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi

Samarinda – Proyek pembangunan drainase di kawasan Sempaja Utara, tepatnya di sepanjang Jalan Padat Karya, menjadi perhatian DPRD Kota Samarinda. Pengerjaan yang masih berlangsung menyebabkan kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi, menilai hal ini sebagai proses yang tidak bisa dihindari demi perbaikan sistem drainase kota jangka panjang. Ia menyampaikan bahwa masyarakat perlu memahami dampak sementara dari proyek ini, sembari mengimbau agar pengguna jalan menghindari titik-titik yang sedang dikerjakan untuk mengurangi risiko kemacetan parah.

“Jadi kami mengharapkan kepada masyarakat agar menghindari daerah-daerah yang sedang dilakukan pembangunan drainase supaya tumpukan atau kemacetan tidak semakin panjang dan kemudian menghambat aktivitas masyarakat untuk berkegiatan,” jelas Maswedi, Selasa (24/06).

Jalan Padat Karya sendiri merupakan jalur vital yang menghubungkan berbagai kawasan pemukiman dengan pusat kota. Penyempitan jalur akibat proyek ini tentu berdampak langsung terhadap arus lalu lintas.

Maswedi menjelaskan bahwa pembangunan drainase dirancang untuk menjadi solusi permanen atas persoalan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Oleh karena itu, konstruksi dilakukan dengan perhitungan matang dan membutuhkan waktu pengerjaan yang tidak singkat.

“Mungkin (masa pembangunan) dari hari ini sekitar 3–6 bulan ke depan karena memang pembangunan drainase ini kan cukup panjang dan tentunya untuk bisa dilewati kendaraan harus menunggu waktu yang pas karena kekuatannya juga harus betul-betul diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan,” ujarnya.

Kemacetan yang terjadi, menurut Maswedi, merupakan konsekuensi logis dari proses pembangunan infrastruktur yang belum selesai. Ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak memperburuk situasi dengan menambah beban kendaraan di ruas yang sedang dibenahi.

“Ya, wajar (macet) karena memang khususnya di Sempaja itu kan yang selama ini bisa dua jalur sekarang menjadi satu jalur, yang mengakibatkan kemacetan panjang khususnya di pagi dan sore hari,” ucapnya.

Maswedi menegaskan bahwa DPRD Kota Samarinda akan terus memantau jalannya proyek agar penyelesaiannya sesuai dengan target dan kualitas yang telah ditetapkan.

Pembangunan drainase ini merupakan bagian dari program penguatan infrastruktur dasar kota, sekaligus penataan kawasan padat penduduk yang rawan terdampak banjir. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan hasil akhir proyek ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Samarinda. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *