Sangkulirang Rock Arts: Keajaiban Seni Cadas Prasejarah di Batu Lepoq, Karangan

Panorama rock art Sangkulirang dari kamera drone | Sumber foto : Http://Instagram.com/Tribunkaltim

Peran Dinas Pariwisata dalam Mendukung Pengembangan Wisata Sejarah di Batu Lepoq
Sangkulirang Rock Arts di Gua Tewet, Batu Lepoq, Karangan, Kutai Timur, adalah salah satu warisan seni cadas prasejarah yang paling penting di Indonesia, bahkan di dunia. Keindahan dan nilai sejarah situs ini mengundang perhatian tak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.

Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur bersama pemerintah daerah terus berupaya mendukung pengembangan situs ini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang berkelanjutan. Melalui program peningkatan aksesibilitas, pelestarian budaya, serta penyadaran masyarakat, pemerintah berkomitmen menjadikan Sangkulirang Rock Arts sebagai ikon wisata budaya yang dapat mengangkat nama Kalimantan Timur di mata dunia.

Lokasi dan Sejarah Penemuan
Terletak di hutan lindung Batu Lepoq, Gua Tewet merupakan rumah bagi lukisan-lukisan cadas berusia antara 10.000 hingga 40.000 tahun. Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1990-an oleh tim peneliti dari Prancis, yang mengungkapkan jejak-jejak kehidupan prasejarah di Kalimantan Timur.

Gua ini tidak hanya memukau dengan usianya yang purba, tetapi juga dengan lokasi yang penuh misteri di tengah hutan yang lebat. Keberadaan situs di lingkungan alam yang asri menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan wisatawan yang ingin memahami lebih dalam sejarah manusia prasejarah di Nusantara.

Karakteristik Unik Lukisan Prasejarah
Lukisan di Sangkulirang Rock Arts didominasi oleh cap tangan berwarna merah, yang dihasilkan dari campuran tanah liat dan oksida besi. Selain motif tangan, terdapat juga gambar binatang seperti banteng, rusa, dan orang utan, serta motif abstrak yang hingga kini masih menjadi teka-teki.

Teknik yang digunakan dalam pembuatan lukisan ini adalah teknik semprot dan cap, menunjukkan kreativitas dan kecerdasan nenek moyang kita dalam berkarya dengan bahan-bahan alami. Karakteristik unik ini menjadikan Sangkulirang Rock Arts sebagai salah satu warisan seni cadas dengan nilai artistik tinggi.

Nilai Seni, Sejarah, dan Potensi Wisata
Sangkulirang Rock Arts bukan hanya bukti peradaban awal di Indonesia, tetapi juga menyimpan nilai seni dan sejarah yang mendalam. Warisan budaya ini memberikan gambaran tentang kehidupan, kepercayaan, dan budaya manusia prasejarah yang mendiami Kalimantan Timur.

Dengan potensi sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, situs ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik pada sejarah dan arkeologi. Dinas Pariwisata melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan wisata yang terencana dan berkelanjutan.

Upaya Pelestarian dan Tantangan
Pemerintah bersama masyarakat setempat dan lembaga-lembaga penelitian telah berupaya melestarikan Sangkulirang Rock Arts melalui penelitian, dokumentasi, serta pengamanan. Namun, pelestarian situs ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kerusakan akibat faktor alam hingga vandalisme. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian juga menjadi kendala yang harus diatasi.

Selain itu, akses menuju situs ini masih terbatas, sehingga dibutuhkan pembangunan infrastruktur untuk memudahkan kunjungan wisatawan. Dukungan dan kerjasama dari semua pihak sangat penting agar Sangkulirang Rock Arts dapat dinikmati oleh generasi mendatang sebagai kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *