Kapurtulis.id – UJOH BILANG | Menindaklanjuti kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Mahidol University International College (MUIC) akan mulai melakukan penelitian terkait sosial budaya masyarakat suku dayak di Mahakam Ulu.
Seperti diketahui, Pemkab Mahulu menggandeng MUIC dalam bentuk kerjasama, untuk merekam Jejak Sejarah dan Budaya Mahakam Ulu.
Kerjasama ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) oleh Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, dengan pihak MUIC disaksikan oleh Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mahulu Stephanus Madang mengungkapkan, pada tahun 2023 direncanakan sudah ada produk dari ruang lingkup kerjasama dalam bentuk tulisan buku terkait sejarah Kabupaten Mahakam Ulu.
Termasuk juga hal lain sesuai rencana kerja dalam tabel Tahun 2023 dimaksud. “Tim dari Mahidol Univercity sudah mulai bekerja memngembangkan literasi dan dokumentasi dari berbagai sumber dan akan melibatkan berbagai pihak. Termasuk unsur dari masyarakat Mahakam Ulu yang memiliki pengetahuan dan kompetensi utk penelitian dan penulisan buku-buku yang akan diterbitkan nanti, ” jelasnya.
Di mna TIm MUIC nantinya akan melakukan penelitian dan study terkait sejarah dan budaya di Mahalu.
Ke dua melakukan pemdataan dan inventarisasi cagar budaya dan menelusuran benda – benda sejarah bagi Kabupaten Mahulu yang ada di luar Negeri.
“Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terkait sejarah dan mendorong potensi ekonomi wisata di Mahulu,” jelasnya.
Untuk diketahui hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari sepuluh ribu halaman berbentuk naskah, serta lebih dari seribu foto zaman dulu yang telah berhasil dikumpulkan.
“Arsip itu di kumpulkan dari berbagai sumbe. Seperti KITLY di Leiden/ Belanda, arsib Nasional belanda di Den Haag, serta arsib Keuskupan Agung Samarinda,” jelasnya.
Dimana hingga saat ini para Tim terus melakukan penelitian serta pengumpulam sejarah Mahakam Ulu.
Untuk diketahui kerjasama melibatkan Mahidol University bukan tanpa tujuan, melainkan untuk memperkaya wawasan dan kreatifitas masyarakat Mahulu serta mengenalkan Mahulu ke dunia yang lebih luas. (*)
dikutip dari https://kaltim.tribunnews.com
