tenaga sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan handal dalam keterampilan
memandu wisata, yang juga dikenal sebagai pramuwisata atau guide. Terutama
karena Kaltim akan menjadi ibu kota negara (IKN) yang baru.
Sebagai langkah awal, digelar kegiatan pelatihan dan sertifikasi pramuwisata jenjang
madya di Pelangi Room Hotel Royal Victoria dari Minggu (23/7/2023) hingga Kamis
(27/7/2023). Lagi-lagi Kutim dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan
tingkat Kaltim. Dalam hal ini Dispar Kaltim telah bekerja sama dengan DPP Himpunan
Pramuwisata Indonesia (HPI) Pusat, DPD HPI Kaltim, dan DPRD Kaltim dalam proses
seleksi peserta. Pasca seleksi, sebanyak 50 orang yang terpilih akan menjalani
pelatihan untuk mendapatkan lisensi sertifikasi jenjang madya yang diberikan oleh
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Berdasarkan data panitia, peserta berasal dari anggota DPC HPI Samarinda, Kubar, Mahulu, Berau, DPD HPI Kaltim, beberapa
pemandu wisata aktif serta dari Kutim selaku tuan rumah.
Pembina DPD HPI Kaltim Agus Aras, menyatakan komitmennya dalam mendukung
pengembangan pariwisata di Kaltim, terutama dalam hal ini.
“Tentu saja peran serta DPRD dalam hal ini mensupport anggaran di sektor pariwisata
itu sendiri dan juga membangun komitmen sinergitas terus ke depan dalam
pengembangan SDM akselerasi pariwisata terutama mencetak pramuwisata yang
bersertifikasi,” tegasnya disaksikan Kepala Dispar Kaltim Ahmad Herwansyah, Ketua
DPP HPI Pusat Imam Widodo, Ketua DPC HPI Kukar Inal Rahman mewakili Ketua DPD
HPI Kaltim Awang Jumri dan undangan yang hadir.
Ia pun menambahkan khususnya di Kabupaten Kutim di tahun depan bakal
menghelat Sail Sangkulirang 2024.
“Mudah-mudahan dapat berjalan maksimal karena ini levelnya internasional. Event ini
tentunya turut disupport Dispar Kaltim. Hasilnya saya harapkan yang terbaik dan
dapat bermanfaat untuk pelaku guide yang sudah tersertifikasi bisa mengambil peran
di Sail Sangkulirang 2024,” tambahnya.
Senada, Kadispar Kaltim Ahmad Herwansyah mengutarakan kegiatan ini sangat perlu
dilakukan oleh Dispar Kaltim pasalnya Kaltim menjadi IKN menjadi alasannya.
“IKN di Kaltim tentunya akan berpengaruh di sektor jasa travel maupun akomodasi,
nah otomatis tingkat kebutuhan tenaga pramuwisata yang tergabung di HPI sangat
perlu ditambah dengan syarat harus sudah berlisensi. Target kita dua tahun selesai
karena memerlukan 500 pramuwisata atau guide yang harus sudah tersertifikasi,
makanya kita buat kegiatan ini. Karena saat ini tenaga pramuwisata yang sudah
bersertifikasi belum mencapai angka yang diinginkan,” bebernya.
Untuk diketahui, sebelum dilakukan uji sertifikasi oleh asesor dari lembaga uji
kompetensi pariwisata dari LSPP Gunadharma Utama pada Rabu (26/7/2023),
peserta akan dilatih tentang materi memimpin perjalanan dan melakukan interpretasi
di objek wisata yang akan disampaikan oleh narsum Ketua DPP HPI Pusat Imam
Widodo. Dilanjutkan dengan materi teknik pemanduan city tour oleh Ketua DPC HPI
Kutim Askhar Muzakkar, materi pertolongan pertama pada kecelakaan dan prosedur
K3 di tempat kerja oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, materi pengamanan dan
keamanan bagi wisatawan oleh Polres Kutim, materi Kepabeanan oleh Kantor Bea
Cukai Kutim, materi Bahasa Inggris Profesi oleh bidang yang membidangi dan
terakhir materi praktikum pemanduan wisata oleh DPD HPI Kaltim.
By. Admin.
Sumber : Pro Kutim