Samarinda – Gelombang penolakan mengiringi langkah Pemerintah Kota Samarinda dalam merelokasi puluhan pedagang Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso ke Pasar Beluluq Limau, Jalan PM Noor. Kendati demikian, proses penertiban tetap dijalankan pada Jum’at (09/05) pagi. Penertiban melibatkan ratusan aparat gabungan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda.
Aksi tersebut menuai sorotan tajam dari Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda, Ahmad Vanandza, yang turut hadir mendampingi warga dan pedagang. Ia menegaskan bahwa relokasi yang dipaksakan tanpa dialog justru akan memperbesar ketegangan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah kota agar menunda eksekusi relokasi dan segera membuka ruang musyawarah.
βHarapan kami hari ini, eksekusi ini bisa ditunda. Kami tidak berniat melawan pemerintah, tapi sebagai perwakilan rakyat kami wajib menyuarakan keresahan masyarakat,β ujar Vanandza.
Menurutnya, sebagian besar pedagang dan warga sekitar tidak menolak keberadaan Pasar Subuh. Justru, mereka merasa pasar ini telah menjadi denyut ekonomi lokal yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, terutama warga kota Samarinda yang berbelanja kebutuhan harian pada pagi hari. Pemindahan ke lokasi baru dinilai tidak solutif, lantaran dianggap terlalu jauh dan berada di area yang kurang strategis.
βKalau dipindahkan ke Pasar Beluluq Limau, itu terlalu jauh. Selain itu, para pedagang juga merasa tempat tersebut tidak representatif dan berisiko menimbulkan gesekan karena akan bersaing langsung dengan pedagang lama di sana,β jelasnya.
Dalam pernyataannya, Ahmad Vanandza juga menyerukan pendekatan yang lebih humanis dari pemerintah kota dalam menata pasar dan ruang publik. Ia menegaskan bahwa masyarakat kecil bukan penghalang pembangunan, tapi bagian dari elemen kota yang harus dilibatkan dalam prosesnya.
βAyo kita musyawarah. Ini kan juga masyarakat dan manusia juga nih. Jadi kita manusiakanlah mereka.β pungkasnya. (Adv)
Wakil Ketua DPRD Samarinda Desak Penundaan Relokasi Pasar Subuh
