
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini memperkenalkan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN), sebuah inisiatif yang berfokus pada pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. IPKN didasarkan pada prinsip bahwa perubahan kecil di tingkat lokal dapat membawa dampak besar bagi pariwisata nasional. Melalui IPKN, diharapkan tercipta sektor pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Dalam pengumuman IPKN 2024 oleh Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, Provinsi Kalimantan Timur sukses masuk dalam lima besar provinsi dengan skor tertinggi. Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kalimantan Timur yang naik dari posisi ke-10 pada tahun sebelumnya ke peringkat ke-4, dengan skor 4,54. Selain Kalimantan Timur, provinsi lain yang menempati lima besar adalah Bali (5,39), DKI Jakarta (4,99), DI Yogyakarta (4,87), dan Jawa Tengah (4,48).
Prestasi ini mencerminkan upaya serius Kalimantan Timur dalam meningkatkan kualitas destinasi wisata dan menarik lebih banyak wisatawan. Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Kalimantan Timur semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata yang potensial dan kompetitif di Indonesia, menghadirkan pengalaman wisata alam dan budaya yang semakin diminati.
Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional juga bertujuan memberikan alat ukur yang akurat bagi pemerintah daerah dalam menilai kinerja sektor pariwisata. Dengan demikian, IPKN dapat membantu daerah-daerah di Indonesia merumuskan kebijakan yang lebih strategis dan efektif dalam mengembangkan ekosistem pariwisata lokal.
Lebih jauh, program IPKN diharapkan dapat mendorong Indonesia memperbaiki peringkatnya dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) di tingkat global. Dengan peta potensi pariwisata yang lebih jelas di setiap daerah, Indonesia dapat meningkatkan daya saing internasional sekaligus mengundang inovasi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di berbagai wilayah nusantara.