Jalan Pangeran Suryanata Samarinda Ditutup Dua Minggu

 

Jalan Suryanata yang akan ditutup satu jalur selama dua minggu

Warga yang ingin melawati Jalan Pangeran Suryanata, harus melewati Jalan HM Ardans, Nusyirwan Ismail, dan Kadrie Oening.

Pengguna Jalan Pangeran Suryanata nampaknya sudah tidak asing lagi dengan pemandangan genangan air ketika hujan pada kawasan tersebut. Tidak hanya itu, seringnya tergenang air dan menjadi jalur kendaraan berat membuat jalanan itu menjadi bergelombang pada beberapa titik.

Untuk keamanan dan ketertiban pengguna jalan, maka dilakukan peningkatan badan jalan di jalur tersebut. Pengerjaan yang dilaksanakan sejak 8 hingga 23 Juli ini membuat jalan tersebut ditutup hanya untuk digunakan satu jalur. Yakni dari simpang empat Jalan Pangeran Suryanata – Ir H Juanda – Pangeran Antasari – MT Haryono. Bagi warga yang ingin melewati jalur sebaliknya diminta untuk mencari jalur alternatif.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Sadar Handayani. Ia mengungkapkan dengan adanya proyek ini maka untuk sementara akan berlakukan rekayasa lalu lintas.

“Tentunya, pembongkaran jalan ini akan dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat sekitaran kawasan tersebut,” terangnya ketika ditemui di Kantor Dishub Samarinda, Kamis (6/7/2023).

Sehingga bagi masyarakat yang ingin melawati jalur tersebut, harus melewati Jalan HM Ardans, Nusyirwan Ismail, dan Kadrie Oening. Hal ini pun telah disepakati OPD Dinas PUPR, Dishub, seluruh ketua RT, kelurahan dan tokoh masyarakat Kelurahan Air Putih.

Untuk mengantisipasi kemacetan, Dishub Samarinda akan menempatkan anggota-anggotanya untuk turun langsung kelapangan selama 24 jam.

“Pihak kita berjaga di dua titik. Yakni arah suryanata dan sebaliknya. Agar kendaraan kendaraan besar gak masuk disitu untuk mencegah kemacetan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Didi Zulyani menambahkan jika pihaknya akan mengatur lalu lintas jalan. Agar tidak terjadi kemacetan panjang selama berlangsungnya peningkatan jalan itu. Apalagi jalan tersebut menjadi jalur angkutan berat dan terjadi genangan air ketika hujan.

“Jadi ini sebenarnya arahnya keperbaikan peningkatan jalan agar lebih mudah bagi pengguna jalan. Dari sisi kami mengupayakan jangan sampai ada kemacetan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie

Exit mobile version