Berita  

Anggota DPRD Samarinda Komisi II, Dr.Sani Bin Husain Usulkan 3 Langkah Cerdas Hadapi Pemotongan Transfer ke Daerah (TKD)

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Dr. Sani Bin Husain


Samarinda-Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda tengah menghadapi tantangan fiskal serius setelah dana Transfer ke Daerah (TKD) dipangkas nyaris separuh, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 56 Tahun 2025. Menanggapi situasi ini, Dr.Sani Bin Husain, anggota DPRD Samarinda Komisi II, mengusulkan tiga langkah strategis agar anggaran daerah 2026 tetap adaptif tanpa membebani masyarakat.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa pemotongan TKD akan berdampak langsung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026. “Jelas hal ini akan memengaruhi belanja daerah tahun 2026,” ujar Dr.Sani saat diwawancarai pada hari Sabtu (18/10). Ia secara khusus mengingatkan Pemkot agar tidak mengambil kebijakan populis seperti menaikkan pajak untuk menutup kekurangan fiskal. “Intinya saya keberatan jika pajak dinaikkan,” tegasnya.

Tiga Usulan Strategis

Melalui komunikasinya secara intens dengan pemkot lewat PU/PA Fraksi, Bapenda, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Dr. Sani mengusulkan tiga langkah untuk menjaga kemandirian fiskal Samarinda:
1. Efisiensi belanja birokrasi dan kembali menata ulang atau menjadwal kembali belanja-belanja besar pemerintah kota.( belanja multiyears),
2. Optimalisasi kontribusi BUMD seperti Perumdam Tirta Kencana, Varia Niaga dan sinergi program prioritas nasional seperti MBG dan ketahan pangan diarahkan agar dana beredar langsung di daerah. Sekaligus  mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal, apalagi letak Samarinda yang strategis.
3. Inovasi dan terobosan daerah. Pemda didorong kreatif memanfaatkan peluang lokal, seperti ,menyiapkan Samarinda Investment Center agar aset-aset pemerintah yang tidur bisa produktif melalui kerja sama dengan swasta, hal tersebut  menjadi kunci agar tetap produktif dan adaptif terhadap pengalihan TKD, sekaligus memperkuat kemandirian fiskal.”

Menurut Dr. Sani, tiga langkah tersebut adalah kunci agar Samarinda tetap produktif dan adaptif terhadap pengalihan TKD, sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah. “Intinya saya keberatan jika pajak dinaikkan , tetapi saya tidak menutup mata terhadap kondisi pemkot saat ini, untuk itu saya mengusulkan tiga langkah cerdas menghadapi pemotongan TKD,” ujarnya.

Exit mobile version