
Kapurtulis – China terus meningkatkan kapasitas tenaga surya dengan kecepatan yang mengagumkan, bahkan lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Pada bulan Mei saja, China berhasil menambah kapasitas tenaga surya sebesar 19 gigawatt (GW). Sebagai perbandingan, Amerika Serikat hanya menambah kapasitas sebesar 2,4 GW di bulan yang sama.
Peningkatan signifikan dalam kapasitas tenaga surya di China ini menegaskan komitmen negara tersebut terhadap energi terbarukan dan usaha untuk mengurangi emisi karbon. China telah lama menjadi pemimpin dalam produksi dan pemasangan panel surya, dan laju peningkatan ini menunjukkan ambisi besar mereka untuk terus memimpin dalam sektor energi hijau.
Di sisi lain, Amerika Serikat menghadapi tantangan besar untuk mengikuti jejak China dalam hal peningkatan kapasitas tenaga surya. Salah satu hambatan utama adalah proses perizinan yang lambat dan rumit, yang menghambat laju instalasi proyek-proyek energi terbarukan.
Beberapa pihak di AS menyerukan adanya reformasi perizinan segera untuk mempercepat proses ini dan memungkinkan peningkatan yang lebih cepat dalam kapasitas energi terbarukan. Reformasi ini dianggap penting untuk membantu AS menjaga keberlanjutan energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mencapai target pengurangan emisi karbon.
Dengan adanya reformasi perizinan, diharapkan Amerika Serikat dapat mempercepat pembangunan infrastruktur tenaga surya dan bersaing lebih efektif di pasar global. Percepatan ini juga penting untuk mendukung transisi ke energi bersih dan berkontribusi pada upaya global dalam menghadapi perubahan iklim.
Sumber: Redaksi Internal