Berita  

Dr. Sani Ajak Kader PKS Tanam Pohon Lewat Gerakan “One Person, One Tree”

Penyerahan bibit pohon mangga harum manis dan bibit pohon rambutan rapia kepada Kader PKS

Samarinda — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Sani Bin Husain, menginisiasi gerakan lingkungan bertajuk “One Person, One Tree” sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang kian meningkat. Program tersebut ditandai dengan penyerahan bibit pohon secara simbolis yang dilaksanakan pada Selasa, 9 Desember 2025, bertempat di kediaman Dr. Sani di Kota Samarinda.

Gerakan ini lahir di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak kerusakan lingkungan. Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera baru-baru ini diduga kuat merupakan akibat dari kombinasi cuaca ekstrem dan praktik deforestasi yang tidak terkendali. Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Timur telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah, termasuk Kota Samarinda. Situasi tersebut mendorong perlunya langkah nyata dalam menjaga keseimbangan lingkungan, terutama dari tingkat akar rumput.

Dr. Sani menjelaskan, melalui program “One Person, One Tree”, setiap kader PKS difasilitasi untuk menanam minimal satu pohon. Program ini menjadi bagian dari rangkaian aksi kemanusiaan PKS dalam merespons bencana, selain pemotongan gaji kader dan pengiriman relawan ke daerah terdampak.

“Di PKS, selain membantu korban bencana melalui donasi dan relawan, kami juga memfasilitasi setiap kader untuk menanam satu pohon per orang. Bibitnya kami siapkan,” ujar Dr. Sani.

Ia menyebutkan, bibit yang dibagikan berupa tanaman buah seperti mangga harum manis, jambu air, dan rambutan. Selain berfungsi sebagai penghijauan dan resapan air, pohon-pohon tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pangan bagi keluarga di masa mendatang.

Menurut Dr. Sani, meskipun terlihat sederhana, gerakan ini memiliki dampak besar jika dilakukan secara masif. Ia mencontohkan, apabila di satu kecamatan seperti Samarinda Ulu terdapat sekitar 4.000 kader yang menanam pohon, maka akan tercipta ribuan sumber pangan baru dari hasil buah-buahan.

“Kegiatan ini mungkin sederhana, tetapi saya berharap bisa menjadi budaya positif. Manfaatnya bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga dapat dirasakan langsung oleh keluarga,” pungkasnya.

Melalui gerakan ini, Dr. Sani berharap kesadaran menjaga lingkungan dapat tumbuh secara kolektif dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana di Kota Samarinda dan Kalimantan Timur.

Exit mobile version