Komisi III DPRD Samarinda Awasi Ketat Konstruksi Terowongan Sultan Alimudin Pasca Insiden Longsor


Samarinda – Insiden longsor di sisi Terowongan Sultan Alimudin, Samarinda, yang  terekam dalam sebuah video amatir menjadi viral di media sosial pada Senin (12/5) lalu.  Hal ini menimbulkan gelombang kecemasan dan kritik dari masyarakat terhadap kualitas proyek infrastruktur tersebut.

Video berdurasi singkat yang diunggah akun Instagram @samarindacom itu menunjukkan detik-detik tanah ambrol dari bagian tebing penahan di sisi terowongan. Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar warganet yang mempertanyakan keamanan jalur yang belum rampung namun sudah mengalami kerusakan.

Proyek terowongan yang digadang-gadang akan menjadi solusi atas kemacetan di Samarinda ini memang masih dalam tahap konstruksi dan belum diresmikan secara resmi oleh Pemerintah Kota. Namun, insiden tersebut memicu kekhawatiran serius mengingat pentingnya jalur ini bagi mobilitas warga.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, M. Andriansyah, menjelaskan bahwa longsor yang terjadi bukan berasal dari struktur utama terowongan, melainkan dari bagian penahan sementara yang memang bersifat temporer.

“Kalau terowongan itu sudah ada penjelasan dari Wali Kota. Struktur yang longsor itu adalah penahan sementara, bukan bagian permanen dari konstruksi,” ujar Andriansyah saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).

Ia menambahkan, struktur tersebut dibuat hanya untuk menopang aktivitas pekerja selama proses pembangunan berlangsung. Setelah pengerjaan rampung, akan dibangun struktur permanen yang lebih kokoh dan sesuai standar.

“Fungsinya memang untuk sementara saja, agar proses konstruksi bisa berjalan aman. Nantinya, setelah selesai, penahan permanen akan dibangun,” tambahnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa kekhawatiran publik merupakan hal yang wajar, mengingat besarnya nilai proyek dan harapan masyarakat terhadap keamanannya dalam jangka panjang.

Andriansyah juga memastikan bahwa Pemerintah Kota Samarinda telah memberikan jaminan atas keamanan terowongan secara keseluruhan. Menurutnya, struktur utama masih memenuhi standar teknik dan tidak terdampak langsung oleh insiden longsor tersebut.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Yang longsor itu hanya bagian luar yang sifatnya sementara. Struktur utama tetap aman,” tegasnya.

Komisi III DPRD pun menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi secara ketat jalannya proyek hingga rampung, guna memastikan seluruh aspek keselamatan dan mutu konstruksi benar-benar terpenuhi. (Adv)

Exit mobile version