Soroti Sekolah Rakyat dan Kasus Kekerasan Anak di Samarinda, Harminsyah Dorong Sosialisasi Masif

Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Harminsyah

Samarinda – DPRD Kota Samarinda terus menunjukkan perhatian serius terhadap isu pendidikan dan perlindungan anak. Selain fokus pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, perhatian kini turut diarahkan pada keberlangsungan program Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat ini merupakan sebuah inisiatif dari Kementerian Sosial yang kini mulai diterapkan di Kota Tepian.

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Harminsyah, mengapresiasi cepatnya respons daerah terhadap program ini. Namun demikian, ia menyoroti minimnya pemahaman masyarakat akibat kurangnya sosialisasi yang menyeluruh.

“Program ini baru, jadi masih banyak orang tua yang belum paham. Bahkan ada anak yang menolak masuk asrama. Ini soal pemahaman, dan perlu disosialisasikan lebih masif lagi,” jelasnya.

Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengakses pendidikan formal, termasuk dengan penyediaan fasilitas asrama secara gratis.

“Saya yakin, kalau sudah berjalan dan dipahami masyarakat, nanti akan banyak yang ingin ikut,” tambah Harminsyah optimistis.

Tidak hanya sektor pendidikan, Komisi IV DPRD juga memberi perhatian pada meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di Samarinda. Menurut Harminsyah, pencegahan kekerasan harus dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.

“Ketahanan keluarga harus jadi prioritas. Edukasi dan pembinaan kepada orang tua sangat penting agar kekerasan terhadap anak bisa diminimalisir,” tandasnya.

Melalui penguatan peran orang tua dan edukasi yang berkelanjutan, DPRD Samarinda berkomitmen untuk memastikan program perlindungan sosial benar-benar menyasar kelompok rentan secara tepat sasaran. (Adv)

Exit mobile version